Google

Minggu, 16 Maret 2008

Dampak Kelangkaan Semen di Batam

Bila kita mencoba mencari semen di toko-toko material di kota Batam, kita akan menjumpai kekosongan stock di toko-toko tersebut, bilapun ada harga akan jauh melonjak dengan kenaikan sebesar Rp. 5.000,00 s/d Rp. 10.000,00 (+/- 20% dari harga normal) dan jumlahnyapun tidak begitu banyak. Kelangkaan semen ini terjadi karena adanya kelangkaan pasokan semen dari pabrikan semen di Indonesia ke kota Batam.
Bukan saja user yang berteriak terhadap kelangkaan semen tersebut, namun toko-toko material pun merasakan hal yang demikian, karena distributor semen yang ada di Batam juga mengalami kekosongan.
Sedangkan dilain sisi pembangunan yang ada dikota Batam yang semakin pesat menyebabkan demand yang semakin meningkat pesat. Hal ini menyebabkan kelangkaan semen yang berdampak pada peningkatan harga semen.
Keadaan ini apabila berlanjut terus akan berdampak pada terhambatnya jadwal penyelesaian proyek pembangunan property dan yang lebih parahnya lagi kenaikan harga rumah RSS yang menjadi program pemerintah Indonesia untuk memberikan kehidupan yang layak bagi masyarakat.
Dengan kenaikan UMR yang hanya +/- 10% atau sebesar Rp. 960.000,- sedangkan kenaikan harga rumah dari material semen saja sudah naik sebesar +/- 20% belum lagi adanya kenaikan semua material bangunan pada awal tahun yang mencapai +/- 10% akan sangat memberatkan bagi mereka untuk dapat memiliki rumah sendiri walaupun adanya program KPR bersubsidi.
Jadi sebagai masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah hanya dapat merasakan pahitnya situasi yang semakin menyekik leher tanpa pernah merasakan manisnya hidup di Batam.

Tidak ada komentar: